Rabu, 21 Juli 2010

Mobil Ayam

Sambil ngetik dengerin lagu Tangga - Be My Wife, oh co cuittt bin imut indah sekali, terimalah permintaanq umi,aminn (jasmani rohani siap kan,hehe). Blog aq mw cerita pengalaman aq pas tgl 20 kemaren, boleh ya, ini sangat meguras tenaga dan pikiran sang kodok, eh seorang Naldy Ervanda yang punya nama asli Justin Bibir (puas).

Begini ceritanya (suara dentingan bintang2,,,,,,krincinggg krincinggg......pesssss).

Hari selasa kemaren tepat tgl 20, kebetulan ga ada jadwal ON AIR , dan tepat tanggal batas akhir pembayaran apa saja (listrik terutama,hehe). Ceritanya bayar listrik gitu, ga tau ni tumben pas batas akhir baru bayar iuran listrik, tapi tak mengapa, ibarat kata pepatah, lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati.(jederrrrrr)

Suasana hari itu sama seperti biasa, bangun pagi walau agak sedikit telat 1 detik, terlambat dari hari biasanya, ngawalin hari dengan penuh gairah, ya gairah lapar tak menentu, untung saja selepas dari kamar mandi, langsung tersuguh se-ember mie kuah dasyat ,wowww (cucian kali se-ember). Langsung makan sambil dengar lagu dangdut yang selalu berdendang tiap pagi dari arah dapur dekat meja makan (biasa ibu denger radio dangdut) tapi tak menghalangiq untuk terus melahap mie buatan ibu tercinta.

Rencana bayar listrik jam 8an gitu, eh ternyata aq tergoda nonton kartun favoritq di Global Tv, apa lagi kalo bukan Spongebob, mpe jam 9 tuh. Kirain ni tubuh dah berangkat dengan sigap, ga taunya nempel lagi di kamar lanjut nonton Avatar, tambah lama dach, molor dari rencana (ya nasib ya nasib, kpla mw benjol).

Geber jadici (baca:motor kesayangan) menuju outlet pembayaran listrik,,weeennggggggggg. Sambil dengan bebas memacu jadici ke outlet , dalam pikiran sudah terbayang betapa sepinya antrian nanti dan disambut dengan senyum ramah para mba2 yang melani pembayaran listrik. Tujuan langsung ke PLN yang ada di daerah tepian, wes lewat kampung jawa gitu, set,,set,,set,, belok sana sini sambil senyum selebar sepatu ukuran 41.

Sampai di PLN, jederrrrrrr, Apa yang terjadi, aq melihat parkiran bejubel penuh dengan kendaraan kuda besi a.k.a motor (ga tau dah pada lunas semua belum tu,hehe) masuk ke dalam halaman, jeder lagi, Apa yang terjadi lagi, ternyata yang ngantri,,butikkkkk,,busettttt,, sampe keluar tekeluar, mamamak. Aku cuma melintas dan keluar kembali menuju outlet lain yang ada di samping SCP.(hxhxhxhxhxhx)

Lagi dan lagi, selain penuh outlet yang di SCP, ternyata lagi gangguan juga, otak sedikit keram menerima takdir ini (oh Tuhan). Aku harus bangkit dari semua ini, kata d' Masiv jangan menyerah, dan kata teman2 aq jangan jangan kau menolak cintaq plus jangan buang sampah sembarang. Teringat 1 outlet lagi, di Mall Lembuswana, perjalan cukup berjarak jauh kalo aq sambil lompat (untung naik motor) harus ku tempuh.(hari itu,oh).

Nah, dalam perjalan menuju ke lembus, banyak rintangan yang harus aq lewati, dan hal yang paling menakutkan hampir saja terjadi, dan aq alami lagi (tidakkkkk). Samarinda hari itu bener2 macet disana sini, ga di jalan besar, pa lagi di jalan sempit, pa lagi daerah kesuma bangsa, pada antri bensin sampe makan jalan umum ya, gokil. Lewat jalan pahlawan hampir memasuki jalan soetomo, ni nih yang aq bilang hal menakutkan hampir terjadi lagi, yaitu ketemu mobil pengangkut pasukan ayam potong, yang siap di sembeleh dan di jual di pasaran dan di konsumsi oleh masyarakat samarinda.

Lanjut, memang ketemu mobil ayam itu, tapi kali ini posisi aq dan jadici tidak membelakangi, cuma menyampingi dan langsung menyalip,,,desingggg,, meninggalkan mobil ayam dam ayam2 yang terlihat tertawa dalam kesedihan itu. Kalo waktu itu aq berada di belakang mobil ayam, sudah di pastikan aq ga bakal bisa nulis blog ini lagi, karna trauma berkepanjangan diakibatkan aroma yang keluar dari mobil tersebut.(semerbak bunga ayam)

Setelah berhasil meloloskan diri dari ancaman mobil ayam tadi, akhirnya sampe juga di outlet pembayaran listrik di lembuswana (tepatnya ruko lembuswasan). Wow, terlihat banyak antrian bo, entah kenapa, seakan mereka tau akan ada sesosok makhluk ganteng nan rupawan Bernama Naldy Ervanda akan berkunjung ke outlet tersebut, dan mereka bakal menyambut dengan sumbringah (bagai pelangi di kolong ranjang,,khayalan tinggat tinggi,he). Ambil no antrian ke 166 (seratus enam puluh enam),sambil nunggu cari posisi buat meletakan bokong seksi aq, dan melihat box digital nomor antrian baru menayangkan antirian 58. Menunggu hapir satu setengah jam.(meleh di kursi antrian)

Untung menunggu saat no 166 tertera di box digital antrian, tak semistis yang aq bayangkan, aq buka hape, terus update status FB dan online. Chating pun di mulai dengan senang dan tenang (ngapaen juga lompat2 di tengah antrian) berbagi cerita by FB dengan istri tercinta, yang selalu memberi semangat dan memang dia sumber semangat buat q, umi tercinta, menyemangati untuk menunggu antrian 166.(saat itu, makasih saiinkq)




Saiink Beib 17



Naldy Ervanda
(pasti bisa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar